Demi nyai, akang rela jadi porter... |
Dalam kehidupan nyata rumah tangga, secara sosiologis perempuan karier selalu disebut memiliki beban ganda. Mereka harus memikul dua beban sebagai pekerja dan mengurus rumah tangga.
Teori beban ganda itu ada untuk menyadarkan pria bahwa perempuan seharusnya tidak memikul beban melebihi kemampuannya. Harusnya seperti kata pepatah, "ringan sama dijinjing, berat sama dipikul."
Gotong royong dalam kehidupan rumah tangga adalah hal yang musykil. Lelaki tak usah canggung membantu pekerjaan domestik seperti mencuci piring, karena perempuan pun banyak yang pintar cari duit untuk tambah-tambah uang dapur biar terus ngebul.
Nah, dalam dunia hiking. Kadang beban ganda terpaksa harus dipikul lelaki. Double carrier, alias membawa dua tas ransel di depan dan belakang adalah hal biasa.
Dalam setiap pendakian, saya selalu saja memikul beban ganda membawakan ransel Shahibah, selain membawa milik sendiri. Tentu dua ransel itu sebetulnya untuk keperluan kami berdua juga. Jadi, di dunia pendaki, suami siaga itu adalah suami yang siap menjadi porter untuk istrinya. 😝
Tapi saat mendaki Ciremai saya terpaksa menyerah di Tanjakan Asoy, membawa beban dua ransel yang saya gendong dari basecamp. Saya terpaksa mengoper satu ransel milik Shahibah untuk dibawa Ahmad, rekan kami. Untungnya Ahmad mau membawakan. Padahal dia adalah pendaki yang terbilang presisi untuk urusan bawaan.
Dari dialah kemudian kami mendapat ilmu mengenai ultralight backpacking, yaitu cara membawa perlengkapan camping seringan dan seringkas mungkin. Seperti saat mendaki Ciremai, dia hanya membawa tas daypack 40 liter, berisi perlengkapan untuk menginap semalam.
Ini di perjalanan pulang, barang bawaan udah lumayan lebih enteng. |
Setelah menyadari beban yang dibawa saat camping tak seharusnya berat-berat amat, di pendakian Gunung Prau, beban ganda itu tak terjadi lagi. Namun, saya masih membawa carrier 65 liter untuk keperluan kami berdua, termasuk tenda dan matras.
Kini setelah kejadian di Tanjakan Asoy tak mau lagi saya memikul beban ganda. Saya makin sadar mengenai pentingnya prinsip ultralight backpacking dan kapok bawa beban ganda. Lebih baik, bawa barang seperlunya aja yang memang diperlukan. Cara mengepak baju dan perlengkapan pun seringkas mungkin.
Kalo bisa ringkas dan enteng, ngapain naik gunung bawa beban berat-berat?
EmoticonEmoticon