MENGUNJUNGI Kampung Alor di Dili, Timor Leste, mengingatkan saya pada beberapa teman saat SMP. Di era 90an, memang banyak anak Timor yang dikirim nyantri di Jawa Barat.
Meski muslim adalah minoritas di Dili, tapi di kampung Alor ini geliat keislaman sangat kental terasa. Saya lihat di Masjid An-Nur ini ada sebuah madrasah dan rumah tahfidz.
Pengaruh Indonesia dan Jawa juga sangat kental di sini. Itu kentara dari bahasa yang digunakan saat khutbah jumat di Masjid An-Nur tetap menggunakan bahasa Indonesia. Padahal khatib yang berkhutbah jumat kemarin menggunakan nama Portugis.
Sebuah prasasti di pintu Masjid mencatat, masjid bersejarah ini diresmikan oleh Pangdam Udayana Brigjen Dading Kalbuadi pada 1981. Sebuah pengaruh Indonesia yang tak mungkin dihapus.
EmoticonEmoticon