Kelahiran Kucing Kami yang Tak Terduga

Sabtu, Oktober 24, 2015 Add Comment


Awalnya kami mengadopsi Michelle secara tidak sengaja. Dia adalah seekor kucing liar (stray cat) yang biasa mampir ke rumah buat mengais sisa makanan di dapur. Karena saat itu di dapur kawanan tikus sedang merajalela, jadi kami biarkan saja Michelle.

Selanjutnya kami mulai memberi Michelle makan seadanya. Sisa ikan dan nasi yang kami makan. Tak disangka, Michelle begitu penurut. Dia mulai terikat kepada kami berdua, terutama saya. Ke mana pun saya pergi di dalam rumah selalu diikuti. Ke atas ikut, ke bawah ikut. Saya salat dia nunggu di samping sajadah, dan ke kamar mandi juga maunya ikut. Hehehe..

Kalo tidak dilarang, maunya tidur pun dia bareng kami. Untungnya, setelah dilatih, dia paham bahwa dia dilarang masuk kamar bapak-ibunya. Jadinya kalo tidur, cuma di keset depan kamar. Ternyata oh ternyata, sebulan dia tinggal di rumah kami, Michelle mulai memperlihatkan perubahan fisik.

Perutnya terlihat buncit. Awalnya saya hanya menduga dia buncit karena kebanyakan makan nasi. Tapi setelah diperiksa melalui USG sederhana dengan penerawangan, ternyata Michelle memang hamil. Ngga tahu deh siapa pelakunya, mungkin perlu tes DNA. Hehehe...

Jadinya niatan mau disteril pun batal. Dan pada Kamis (22/10) pagi, saya melihat tanda-tanda Michelle kontraksi. Nafas dia ngos-ngosan. Detak jantungnya cepat banget. Tapi saat itu ketubannya masih utuh. Saya lihat dia juga udah mulai nyari tempat sembunyi. Dia coba-coba masuk ke lemari pakaian.

Untungnya, di rumah ada sebuah lemari pakaian kosong. Saya tempatkan sebuah kardus besar di dalam lemari itu bersama potongan kain bekas sprei. Saya kemudian gendong Michelle ke dalam kardus itu.

Alhamdulillah, Jumat kemarin, bertepatan dengan Hari Asyura, Michelle sudah melahirkan dengan selamat sentosa. Dia melahirkan tanpa merepotkan, tanpa suara, dan tanpa bantuan siapapun. Sebelum salat jumat saya kaget banget! saya lihat perut Michelle sudah langsing lagi.

Padahal Kamis sore saya potret dia, perutnya masih buncit. Saya terus cek kardus, ternyata sudah ada tiga kitten mungil yang lucu (dua cewek, satu cowok). Ketiga baby itu masih mungil banget, belum bisa melek. Saya cek satu-satu.

Alhamdulillah semuanya sehat. Tali pusarnya juga sudah kering. Saking bersihnya, di kardus tempat Michelle lahiran, saya tidak menemukan ari-ari ketiga kitten itu. Sepertinya Michelle sengaja memakan ari-ari bayinya sendiri. Hiii,, ngeri,, dasar Michelle..!

Semoga kelahiran tiga baby kitten ini jadi pertanda baik buat kami. Yang awalnya kami hanya bermaksud mengadopsi satu kucing, ternyata malah dapat sekeluarga.

Setelah Michelle berhasil melenyapkan kawanan tikus, dia juga banyak memberi hiburan kepada kami, karena dia memang kucing yang penurut dan pintar jika dilatih. Mungkin itu yang disebut rejeki nomplok.

Iyya, terkadang mungkin kita hanya berharap beberapa, tapi Allah malah memberi kita banyak. Istilah dalam Alquran, min haitsu layahtasib.

Tak Perlu Jauh, ke Jonggol Saja

Jumat, Oktober 16, 2015 Add Comment


"Waahh, asyik banget jalan-jalan mulu nih..." kata seorang teman. Bukannya kita banyak duit loh, bisa jalan-jalan mulu. Tapi kalo otak udah mumet, solusi paling cespleng ya rekreasi. Makanya rekreasi itu wajib banget. Kebetulan ada yang mumet karena akreditasi sekolah ngga kelar-kelar, jadinya kita cuss aja ke Jonggol.

Ngga perlu tempat yang jauh, rekreasi itu bisa juga kok di sekitaran Jabotabek. Dan ternyata, di Jonggol itu ada banyak obyek wisata indah. Salah duanya, Curug Ciherang dan Curug Cipamingkis.

Yang menarik menurut saya sih perjalanan ke dua obyek wisata itu. Di sepanjang jalan, kita disuguhi pemandangan yang subhanallah banget. Kontur perbukitan dan pesawahan di Jonggol itu indahnya bisa diadu sama yang di Ubud, Bali. :)

Sampe di Curug, kita cuma mandangin curugnya, buka timbel makanan, sama main air. Udah gitu aja, terus balik lagi dengan kepala yang seger buat hadapi kenyataan lagi. Hehehe..

Demikianlah, rekreasi itu ngga harus mahal. Tapi selalu harus kita masukin di bujet pengeluaran. Gimana pun rekreasi itu menambah produktivitas kita. Karena kalo kepala mumet, pasti produktivitas pun menurun.

"Surga" Roti dan Kopi di Bekasi

Kamis, Oktober 01, 2015 Add Comment
Kopi, roti, dan buku... sempurna, kayak di surga.
Beberapa waktu lalu Bekasi sempat menjadi kota yang sangat terkenal di Indonesia. Hampir semua orang membincangkan kota yang terletak di timur Jakarta itu.

Kesan Bekasi sebagai kota yang jauh dari peradaban yang pernah viral di media sosial, kini mulai dilupakan. Pembangunan infrastruktur, pembangunan pusat perbelanjaan, dan properti yang massif membuat kota ini menjelma surga kuliner baru.

Di sepanjang aliran Kalimalang, hingga Bekasi barisan café, bar, warung kaki lima, hingga berbagai restoran menjadi magnetnya.

Salah satu penganan yang menjadi favorit warga Bekasi adalah roti dan kopi. Penduduk Bekasi pun telah dimanjakan dengan kehadiran banyaknya kedai kopi dan toko roti waralaba di mall. Menjamurnya toko roti dan kedai kopi waralaba dengan citarasa seragam, tentu menjadi agak sulit menemukan yang otentik.

Namun, dengan sedikit referensi yang baik mengenai Bekasi, kita bisa saja menemukan roti dan kopi otentik itu di Gudang Rottie.

Kedai roti yang terletak di Jatibening ini, tak hanya menyediakan semua jenis penganan berbahan roti. Kedai ini juga menyediakan kopi kualitas premium hasil racikan barista Gudang Rottie.

Teman saya, Andhyka Darwin, pemilik sekaligus chef Gudang Rottie mengungkapkan bahwa konsep kedainya adalah ingin membuat warga Bekasi betah di daerahnya sendiri.

“Saat ini warga bekasi kalau mau ngopi dan makan roti yang enak selalu harus ke Jakarta. Karena itu, kami menyediakan semua jenis roti dan kopi yang enak agar warga Bekasi tak perlu jauh-jauh,” ujar Andhyka.

Yang paling menarik saat mengunjungi Gudang Rottie adalah waktu  pagi. Saat itu, asap pembakaran dapur Gudang Rottie tengah mengepul.

"Biasanya freshly baked turun sekitar jam 9 dan jam 11 pagi. Kalau dateng pagi, mungkin akan ketemu dengan roti-roti fresh out of the oven, siap disantap untuk take away atau dinikmati di Gudang Rottie dengan premium hot cappuccino kita," ujar Dhyka sedikit berpromosi.

Salah satu yang selalu dicari pelanggan di kedai ini adalah roti tawar. Pasalnya roti tawar buatan Gudang Rottie tidak menggunakan gula sebagai pemanis. Gantinya, untuk memberikan sedikit rasa, Gudang Rottie menggunakan madu.

"Dengan madu, tentu menjadi lebih sehat dan lebih bergizi. Selain itu, sebagai pelengkap roti tawar, kami juga membuat selai sendiri dengan buah-buahan asli," katanya.

Mengenai kopi yang disajikan di Gudang Rottie, kita bisa mendapatkan cairan hitam istimewa itu di sini. Pasalnya Gudang Rottie sendiri memiliki keterkaitan yang erat dengan Sanga Coffe, sebuah cafe yang terkenal menyajikan kopi premium di Galaxy Bekasi.

"Kopi kita berasal dari Malabar, Jawa Barat. Kita meraciknya dengan istimewa. Kopi kami racik agar menjadi teman yang pas saat makan roti," pungkas Andhyka.